Tempat Berbagi Hal-Hal Baru

Rumput

Rumput memang tak pernah berbuah. Ia bahkan selalu dipangkas. Diinjak lalu lalang kaki. Dihempas angin ke sana kemari. Tapi lihatlah ia. Sekali dipangkas, maka tak pernah lelah untuk menjulang kembali. Dipangkas lagi, dan ia pun tumbuh lagi. Begitu seterusnya, karena pekerjaannya hanyalah berbuat. Begitu apa yang diperbuat diambil, tak lantas ia menjadi kerdil. Ia tetap tumbuh dan tumbuh, berapa sering pun ia dipangkas, ia akan tetap tumbuh pada ukuran seharusnya.

Bila ia pun kemudian diinjak ribuan kaki, tak menjadikannya lemah dan mati. Ia akan bangkit bersama siraman hujan dan semburan terik mentari. Dan keindahan rerumputan justru terlihat indah bersama hempasan angin. Sekali angin berhembus ke utara, maka padang rumput dipenuhi riuh halus rumput dari selatan yang secara estafet bungkuk membisik kabar. Dan begitu angin berbalik arah, giliran rumput dari utara yang bungkuk membisik kabar, mengestafetkan kabar hingga ke rumput selatan. Barisan yang begitu rapih dalam formasi bungkuk-berdiri yang begitu kompak.
0 Comments
Tweets
Comments

Post a Comment - Back to Content

 
Selamat Datang Di Blog Sederhana Ini.. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda....Jangan bosan untuk mampir kembali. Jangan lupa untuk berkomentar :)