Home
»
Kisah Teladan
»
kisah haru se'ekor tikus
Di Tulis Oleh
Reno UciHa
-
Sepasang
suami istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka
membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama
sambil menggumam,
"Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?"
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap
tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang
dan berteriak,
"Ada perangkap tikus di rumah!....di rumah sekarang ada perangkap tikus!...."
Ia mendatangi ayam dan berteriak,
"Ada perangkap tikus!"
Sang Ayam berkata,
"Tuan Tikus, aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata,
"Aku turut bersimpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan."
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
" Maafkan aku, tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu ular.
Sang ular berkata,
"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"
Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau ia
akan menghadapi bahaya sendiri. Suatu malam, pemilik rumah terbangun
mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah
memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular
berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan
menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular
berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.
Sang
suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan kemudian istrinya sudah
boleh pulang, namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu
minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya(kita semua tau, sop ceker
ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera
menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian
sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati
kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih,
istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani
harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.
Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari
kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan
lagi.
SUATU HARI.. KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA... PIKIRKANLAH SEKALI LAGI..