Aku telah lama mengenalmu, bukan baru kemarin sore. Kamu seperti
selembar kertas yang aku baca setiap pagi, seperti kursi yang aku duduki
setiap siang, seperti jalanan yang aku lewati setiap sore, dan seperti
radio yang aku dengar setiap malam. Aku tahu getar suaramu, aku ingat
lirik matamu dan aku mengerti arti senyummu. Aku tahu saat kamu merasa
lapar, atau mengantuk dan juga bosan. Aku hafal warna kesukaanmu,
makanan favoritmu dan lagu-lagu yang sering kamu dengarkan. Aku kenal
sahabatmu, aku juga ingat wajah ibumu
. Aku pernah menjabat tangan
saudaramu, dan aku pernah menyentuh boneka kesayanganmu. Aku mengerti
bahwa kamu tidak suka soda, enggan menunggu lama dan pantang pulang di
larut malam. Aku ingat bahwa kamu pun benci asap rokok dan tidak tahan
bila berada di ruangan yang tak sejuk. Aku tahu saat maag-mu kambuh, dan
aku bisa membaca perih yang perutmu rasakan. Sebegitunya aku mengenal
kamu, dan kamu pun memahaminya. Maka apa lagi yang mau kamu tanyakan
padaku tentang seberapa sakitnnya setelah aku kehilanganmu.?