Home
»
Kisah Teladan
»
Rumput
Rumput
memang tak pernah berbuah. Ia bahkan selalu dipangkas. Diinjak lalu
lalang kaki. Dihempas angin ke sana kemari. Tapi lihatlah ia. Sekali
dipangkas, maka tak pernah lelah untuk menjulang kembali. Dipangkas
lagi, dan ia pun tumbuh lagi. Begitu seterusnya, karena pekerjaannya
hanyalah berbuat. Begitu apa yang diperbuat diambil, tak lantas ia
menjadi kerdil. Ia tetap tumbuh dan tumbuh, berapa sering pun ia dipangkas, ia akan tetap tumbuh pada ukuran seharusnya.
Bila ia pun kemudian diinjak ribuan kaki, tak menjadikannya lemah dan
mati. Ia akan bangkit bersama siraman hujan dan semburan terik mentari.
Dan keindahan rerumputan justru terlihat indah bersama hempasan angin.
Sekali angin berhembus ke utara, maka padang rumput dipenuhi riuh halus
rumput dari selatan yang secara estafet bungkuk membisik kabar. Dan
begitu angin berbalik arah, giliran rumput dari utara yang bungkuk
membisik kabar, mengestafetkan kabar hingga ke rumput selatan. Barisan
yang begitu rapih dalam formasi bungkuk-berdiri yang begitu kompak.